GAMEFINITY, Jakarta – Musim MPL ID S14 menghadirkan sejumlah tantangan bagi tim-tim peserta, termasuk Rebellion Esports. Sayangnya, tim ini kembali gagal lolos ke babak playoffs, melanjutkan tren buruk mereka dari musim-musim sebelumnya. Meski telah melakukan rombak roster, Rebellion Esports masih kesulitan mengamankan tiket ke babak penentuan.
Pelatih Rebellion Esports, Farr, menjelaskan bahwa masalah utama yang dihadapi timnya adalah kurangnya chemistry di antara para pemain serta buruknya komunikasi dalam tim. Meskipun mereka telah melakukan perombakan roster sejak awal musim, masalah ini tetap menghantui performa Rebellion.
Chemistry Jadi Isu Utama
Dalam wawancaranya dengan awak media, Coach Farr mengungkapkan bahwa chemistry yang tidak terjalin dengan baik menjadi alasan utama di balik kegagalan timnya. Banyak miskomunikasi yang berujung pada kekalahan, terutama pada momen-momen penting seperti saat perebutan turtle atau dalam situasi team fight.
Farr menuturkan bahwa perbedaan visi dan misi antar pemain sering kali membuat tim kehilangan momentum. “Misalnya, ada yang ragu untuk menyerang jungle musuh atau mengambil turtle. Ada pemain yang ingin bermain agresif, tapi ada yang justru tidak percaya diri. Kesalahan-kesalahan kecil ini terus berulang, dan sulit diatasi,” ujar Farr.
Baca juga:
Kurangnya Jiwa Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan
Sebagai pelatih, Farr merasa bertanggung jawab atas masalah yang dihadapi timnya. Namun, ia juga menekankan bahwa pemain harus memiliki kemampuan mengambil keputusan secara mandiri saat bermain, terutama dalam situasi-situasi krusial.
“Tugas saya adalah meluruskan kesalahan-kesalahan itu, tapi sayangnya, masalah yang sama terus terulang baik dalam scrim maupun di pertandingan MPL. Meskipun saya sudah memberikan saran, mereka harus bisa membuat keputusan sendiri di dalam game,” tambah Farr.
Rombak Roster Jadi Solusi
Melihat permasalahan yang terus berlanjut, Farr mengisyaratkan bahwa solusi terbaik adalah melakukan perombakan roster. Meskipun belum ada informasi jelas mengenai siapa yang akan digantikan, Farr memberikan petunjuk bahwa posisi side lane dan seorang shoutcaller kemungkinan besar akan diubah.
“Salah satu alasan Audycs tidak lagi dimainkan adalah karena perbedaan pendapat dalam permainan. Ketidakkompakan dalam mengambil keputusan, seperti apakah harus menguasai river atau melakukan ambush, menjadi masalah besar. Kami butuh chemistry yang lebih baik. Tunggu tiga bulan lagi, nanti akan ada pengumumannya terkait rombak roster,” pungkas Farr.
Dengan tantangan-tantangan ini, Rebellion Esports dihadapkan pada masa depan yang penuh ketidakpastian. Namun, perubahan yang diisyaratkan oleh Coach Farr dapat menjadi kunci untuk memperbaiki performa tim di musim-musim mendatang.
Temukan berita terkini lainnya di Gamefinity! Ikuti juga Facebook, Instagram, dan Tiktok untuk update terbaru. Jangan lupa untuk top up game lebih mudah menggunakan QRIS di Gamefinity
Post Terkait: