GAMEFINITY, Jakarta – Seating Plan konser Stray Kids, dominATE di Jakarta menjadi masalah. Setelah berpindah Venue, iMe selaku promotor, dianggap tidak adil. Dibarengi dengan beberapa pengalaman konser lain yang kurang menyenangkan.
Stray Kids, grup K-Pop asuhan JYP Entertainment akan mengadakan konser bertajuk dominATE di Jakarta, Indonesia. Awalnya Venue yang akan digunakan adalah Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK).
Namun, iMe Indonesia mengumumkan bahwa tempatnya berpindah ke Indonesia Arena, GBK. Alasannya untuk menjaga keamanan dan keselamatan artis, serta penggemar.
Masalah Seating Plan Baru Konser Stray Kids yang Tak Adil
Perpindahan Venue juga mengubah Seating Plan dari konser dominATE itu sendiri. Di sinilah masalah awal muncul yang membuat STAY, penggemar Stray Kids, marah.
Pembeli kategori tertentu jadi merasa tak adil. Pasalnya, mereka tidak mendapatkan View yang sesuai dengan harga yang dibayarkan.
Terutama mereka yang berada di VIP C dan CAT 1. Awalnya VIP C mendapatkan hak yang sama seperti VIP A dan B, kursi yang dekat dengan panggung.
Namun, karena perubahan Venue, mereka dipindahkan ke Tribune. Sementara pemegang kategori CAT 1 hanya mendapatkan tempat di pinggir dan Tribune.
Padahal uang yang dikeluarkan cukup besar, berkisar dari 3-4 juta untuk satu tiket. Kemarahan STAY pun tidak berhenti di X dan platform media sosial lainnya.
Mereka juga mengirim email langsung ke promotor dalam jumlah banyak atau Mass email. Isinya adalah perminataan untuk mengubah kembali tata letak tempat duduk di tempat baru.
Setelah menerima banyaknya email dari penggemar yang marah. Tiga hari setelahnya, iMe umumkan bahwa mereka akan mengubah Seat Plan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
Masalah iMe dengan Konser Lain di Indonesia
Selain konser Stray Kids, promotor satu ini juga dikenal dengan beberapa masalah lain. Saat konser Black Pink di GBK, masalahnya ada di tiket ganda dan ada sejumlah kursi yang tidak tersedia.
Selain itu, masalah yang baru-baru ini terjadi di konser aespa SYNK: PARALLEL LINE di Jakarta. Queue Number (QN) yang harusnya digunakan sebagai penanda barisan tidak digunakan dengan baik.
Penggemar mengeluhkan QN yang berantakan, bau badan yang tak bisa dielakkan karena Overcapacity, dan penempatan panggung yang tidak pas. MY, Fandom aespa, juga membandingkan dengan konser pada 2023.
Begitulah permasalahan iMe sebagai promotor. Semoga kedepannya dapat semakin baik membawakan konser-konser di Indonesia.
Gfers, dapatkan informasi menarik seputar K-Pop, musik, film, Anime, Game, dan lainnya di Gamefinity. Baca semua berita terbaru secara gratis!
Post Terkait: