GAMEFINITY.ID, Jakarta – Film No Other Land yang menampilkan kisah penderitaan serta perjuangan warga Palestina berhasil memenangkan Oscar. Penghargaan ini diraih melalui kategori film dokumenter terbaik di Academy Awards ke-97 pada Minggu (2/3). Keberhasilan ini menjadi sorotan warga net, karena penghargaan ini diadakan langsung di Amerika Serikat, negara yang dikenal sebagai pemasok utama kekuatan Israel.
Terlebih, film ini banyak menampilkan kritikan terhadap negara besar pendukung Israel, termasuk seperti Amerika Serikat. No Other Land, berfokus pada kehidupan Basel Adra selama lima tahun, yang tinggal di Masafer Yatta, Palestina. Dalam durasi 1 jam 32 menit, film ini banyak menampilkan berbagai kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, seperti pengeboman, pengusiran, penembakan, dan penangkapan, serta penutupan sumber air minum oleh tentara Israel.
Kolaborasi Orang Palestina dan Israel
Meskipun menceritakan penderitaan warga Palestina, No Other Land tidak sepenuhnya dibuat oleh orang Palestina. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara sineas Palestina dan Israel.. Digarap oleh empat orang, yaitu Basel Adra (Jurnalis Palestina), Yuval Abraham (Jurnalis Israel), Rachel Szor (pembuat film Israel), dan Hamdan Ballal (petani sekaligus sineas Palestina).
Yuval Abraham mengungkapkan pandangannya terhadap kondisi di Palestina saat ini. Ia merasa bahwa Basel adalah saudaranya, tetapi sayangnya mereka tidak setara karena dirinya hidup bebas di bawah hukum sipil, sedangkan Basel hidup di bawah hukum militer yang menghancurkan hidupnya. Menurutnya, film ini dibuat sebagai tanda bahwa jika Palestina dan Israel dapat keja sama mereka akan menjadi lebih kuat.
BACA JUGA
No Other Land Digarap Selama 5 Tahun
Film No Other Land, yang menampilkan kehidupan Basel Adra selama lima tahunan, benar-benar digarap dalam kurun waktu tersebut. Naskahnya ditulis oleh Basel Andra bersama Rachel Szor dan Hamdan Ballal dalam periode 2019-2023.
Dari sudut pandang sinema, proses produksi yang berlangsung selama lima tahun ini menunjukkan ketekunan luar biasa. Namun, di sisi lain, ini juga menjadi ironi karena serangan Israel dan penderitaan warga Palestina terus berlanjut tanpa henti selama lima tahun.
Apresiasi Internasional dan Kritik tajam Israel
Tidak hanya meraih penghargaan di Academy Awards ke-97 di Los Angeles, No Other Land juga telah memenangkan berbagai penghargaan internasional. Hingga artikel ini ditulis, film ini telah meraih 68 piala dari berbagai festival dan penghargaan film internasional, termasuk Film Dokumenter Terbaik dari Gotham Awards dan Penghargaan Film Eropa.
Meskipun begitu, film ini mendapatkan banyak kritikan tajam dari Israel baik dari aktivis, pemerintah, maupun warga sipilnya. Miki Zoar, selaku Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel mengatakan bahwa kemenangan film No Other Land adalah sebuah momen menyedihkan bagi dunia perfilman. Menurutnya, film tersebut memdistorsi atau memutarbalikkan fakta yang sebenarnya terkait Israel.
Yval Abraham juga dikritik secara khusus oleh berbagai pihak. Yoseph Haddad, yang menyebut dirinya aktivis Arab-Israel, menyatakan bahwa Abraham pantas mendapatkan oscar atas kemunafikannya karena berada di pihak Palestina. Di Israel, film ini hanya tersedia melalui Local Call, situs web berita sayap kiri.
Dalam pidato kemenangannya di Oscar kemarin, Basel mengungkapkan harapannya terhadap kondisi kemanuasiaan di masa mendatang. Ia berharap generasi di masa mendatang tidak mengalami hal yang sama pada dirinya dan warga Palestina alami. Pemaksaan, pengawasan, penghancuran rumah, dan pemindahan paksa yang setiap hari dialami oleh dirinya dan komunitasnya.
Post Terkait: