Cry Better Yet Beg, Kekerasan Seksual yang Diromantisasi!
Gloriyana Firdaus, 3 Desember 2024

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak pertama kali diakabarkan akan diadaptasi ke komik Webtoon oleh Van Ji, Cry Better Yet Beg sudah menjadi kontroversi. Hal ini karena di versi novelnya, banyak adegan yang mengarah ke kekerasan seksual atau kekerasan terhadap perempuan. Namun, meskipun begitu, masih banyak pembaca yang merontisasi hal tersebut.
Ceritanya yang menarik tentang si keponakan tukang kebun dan seorang Duke membuat orang-orang tertarik untukmembaca. ditambah, Mathias si tokoh utamapria yang divisualisasikan dengan sangat tampan, membuat para pembaca menjadi lupa dengan sikap manipulatifnya. Penasaran dengan pembawaan kekerasan terhadap premuan di Cry Better Yet Beg? Berikut ulasan lengkapnya!
Kekerasan Seksual di Cry Better Yet Beg
Pada bagian awal di novel, ada adegan Mathias yang mencoba melakukan aksi pemerkosaan kepada Layla. Ia tetap melnajutkan aksinya tersbeut meskipun Layla si tokoh utama wanita menolak dan memberontak.
Tak hanya itu, aksi kekerasan pada permepuan ini terjadi pada permulaan puncak konflik Cry Better Yet Beg. Saat, paman Layla masuk penjara, Mathias emnggunakan hal tersbeut untuk menjadikan Layla sebgai budak seks untuk dirinya sendiri.
Karena pada versi komik baru sampai episode 25, adegan pemerkosaan atau pemaksaan dalam seks tersebut belum terjadi. Namun, Mathias sudah melakukan aksi pelecehan terahdap Layla. Halini terlihat pada adegan 20-an saat ia, memegang bibir Layla tanpa concern.
Memanipulasi Korban
Pada bagian awal Cry Better Yet Beg, terlihat Mathias diajarkan bagaimana menjinakkan burng oleh pawang burung di kediamannya. Burung yang liar dan masih baru, dapat dijinakkan dengan cara memeontong sayapnya, setai hari. Ia pun kemudian terinspirasi dan mengunakan cara yang sama untuk menjinakkan Layla. Dalam arti lain, ia mencoba membuat tokoh utama wanita tersbebut, menjadi tidak bisa bergerak dan bergantung padanya.
Cara ini, pertama kali ia gunakan saat Layla ingin lajut kuliah. Namun, dnegan segala macam konflik akhirnya Layla gagal lmelanjutkan kuliah. tak hanya itu, ia sellau mencoba untuk memanipulasi segala situasi dan keadaan yang dihadapi oleh Layla secara diam-diam.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Mathias mennjadikan layla sebgai budak seksnya saat paman Bill sedang dalam penjara. Ia menggunakan ketidakmampuan Layla dalam membeaskan pamannya, dengan menawarkan Layla untuk menjadi budak seks. Mathias yang merupakan seorang Duke dan memilliki kekuasaan yang besar, membuatnya mampu memnaiulasi hampir apapun yang terjadi.
Peminat yang Masif di Versi Webtoon dan Novel
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Cry Better Yet Beg memiliki penggemar yang masif atau banyak. Hal ini, tidak hanya terjadi di versi novel atau webtoon saja, tetapi keduanya. Di versi webtoon Indonesia, Cry Better Yet Beg berhasil mencapai 25 juta kali baca hanya dengan 24 episode saja.
Hal yang disayangkan adalah, para pmbaca webtoon satu ini tahu betul bahwa tokoh utama prianya telah melakukan kekerasan seksual terhadap tokoh utamawanita. Namun, mereka tidak menghiraukan hal tersbeut. Bahkan, banyak sebagian dari mereka berpendapat bahwa Layla yang akhirnya jatuh cinta dengan Mathias adalah sebuah hal yang normal.
Para korban, terkadan tidak bisa menyadari bahwa mereka sudah dimanipulasi. sebgaia masyrakat, seharusnya bisa mencegah dan tidak menormalisasi segala bentuk kekerasan seksual atau kekerasan terhadap wanita lainnya. Jjika kamu tertarikd engan artikel sejenis ini, silahkan kunjungi Gamefinity.id
Post Terkait: