GAMEFINITY, Jakarta – Baru-baru ini, performa BLACKPINK dalam comeback terbaru mereka, khususnya dengan single “JUMP,” telah memicu perdebatan sengit di kalangan netizen. Meskipun sukses besar dalam tur dunia dan konser yang selalu sold-out di luar negeri, muncul pertanyaan apakah popularitas domestik BLACKPINK di Korea Selatan mulai meredup, terutama dengan hadirnya grup generasi baru dan pergeseran tren musik.
Performa BLACKPINK “JUMP” dan Persepsi Netizen
Beberapa netizen mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap lagu “JUMP” dan koreografi yang ditampilkan selama tur. Ada yang membandingkan performa mereka dengan grup komedi, mengklaim bahwa BLACKPINK telah kehilangan image stylish dan secara keseluruhan “menurun.” Komentar lain menambahkan bahwa BLACKPINK telah “lama memudar dari perhatian mainstream dan kehilangan daya tarik sebagai topik trending,” mengaitkan ini dengan siklus alami grup idola.
Beberapa pihak bahkan berpendapat bahwa BLACKPINK kini “memiliki sinergi yang lebih baik saat berpromosi secara individu daripada sebagai grup,” dan dinamika grup mereka “terasa janggal” dalam penampilan terbaru. Pilihan outfit panggung dan gestur Lisa serta Jennie juga tak luput dari sorotan, dengan kritik bahwa para anggota “berusaha terlalu keras untuk menjadi ekstrem dan sengaja berlebihan.”
Baca juga:
Kontroversi BLACKPINK Tetap Unggul?
Namun, tak sedikit pula netizen yang membantah keras kritik tersebut. Mereka menegaskan, “Tidak ada grup idola yang ‘menurun’ bisa menjual habis dome di Goyang dan melangsungkan tur dunia,” menepis kritik sebagai “konyol.” Para pendukung juga menyayangkan bagaimana “orang mencoba menghibur diri dengan menyebut girl group paling sukses sebagai ‘sudah lewat masanya’.”
Ada pula yang menuduh kritik tersebut berasal dari penggemar TWICE yang berusaha menjatuhkan BLACKPINK karena lagu mereka “mengungguli ‘This Is For’ milik TWICE.”
Popularitas Global vs. Daya Tarik Domestik
Secara keseluruhan, sebagian besar netizen sepakat bahwa meskipun BLACKPINK “menikmati popularitas yang lebih kuat di luar negeri,” performa domestik mereka memang “terlihat lebih lemah.” Mereka merujuk pada respons antusias dari penggemar internasional di New York City yang menggambarkan BLACKPINK sebagai “versi nyata dari Kpop Demon Hunters (seperti HUNTR/X),” sementara performa lagu “JUMP” di Korea mengecewakan.
Berbagai reaksi netizen mencerminkan polarisasi pandangan: dari yang menyebut lagu “JUMP” “terdengar seperti lagu trot,” “terasa lebih lemah dari lagu-lagu lama mereka,” hingga yang memuji status BLACKPINK sebagai “merek seperti fashion mewah” yang akan selalu sukses. Meskipun demikian, fakta bahwa diskusi ini begitu ramai (dengan lebih dari 130 komentar) menunjukkan bahwa BLACKPINK masih menjadi topik yang sangat relevan dan diperdebatkan, membuktikan bahwa mereka jauh dari kata “sudah lewat masanya” di industri hiburan.
Post Terkait: