GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kita Sering ditemui film Indonesia yang diadaptasi dari novel. Hal ini karena novel yang diadaptasi ke dalam film, biasanya sudah memiliki massa yang banyak sehingga akan mudah untuk mendapat target penonton yang diinginkan. Di antara film adaptasi novel ada satu tema yang cukup populer sejak dulu hingga sekarang yaitu, novel metropop.
singkatnya, metropop adalah cerita fiksi yang menampilkan kehidupan di perkotaan dengan kisah romansa dan permasalah dewasa tokoh utamanya. Genre ini digemari oleh banyak remaja hingga dewasa karena sebagian ceritanya yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan adaptasi ke film, dunia metropop menjadi lebih nyata. Berikut ini, kami hadirkan 5 film Indonesia yang diadaptasi dari novel metropop!
1. Winter in Tokyo
Film Indonesia adaptasi novel metropop yang pertama adalah, Winter in Tokyo karya Ilana Tan. Dari empat novel tetralogi karya Ilana Tan, Winter in Tokyo menjadi satu-satunya yang diadaptasi menjadi sebuah film. Winter in Tokyo menceritakan Keiko si gadis kutu buku keturunan Indonesia Jepang yang tinggal di Tokyo.
Diceritakan bahwa ia bertemu dengan tetangga bau, Kazuto si fotografer jalanan yang baru saja pulang dari New York. Di saat Keiko lebih memilih cinta pertamanya daipada Kazuto, ia dihadapkan dengan situasi yang menyadarkannya tentang cinta. Hal ini terjadi saat Kazuto yang pada suatu pagi hilang ingatan, bahkan tak ingat dengan keiko.
2. Sunshine Becomes You
Satu lagi karya Ilana Tan yang dijadikan film, Sunshine Becomes You. FIlm ini menggaet Herjunot Ali dan Nabilah Ayu eks JKT48 sebagai tokoh utamanya. Menceritakan hubungan antara pianis terkenal keturunan Indonesia Jepang, Alex Hirano dan balerina hebat, Mia Clark.
Hubungan mereka dimulai saat, Mia tak hanya sengaja melukai tangan kiri Alex, yang menyebabkan tangan kirinya patah dan harus membatalkan konsernya yang hanya tinggal seminggu. Perkembangan hubungan antara keduanya disertai dengan akhir hubungan yang sedikit polttwit berhasil membut pembaca dan penonton baper.
3. Imperfect
FIlm Indonesia adaptasi novel metropop yang selanjutnya, adalah Imperfect yang disutradarai oleh penulis Ernest Prakasa dan penulis novelnya, Meira Anastasia. FIlm ini menceritakan seorang perempuan dengan permasalahan hidup, pekerjaan dan percintaan, yang isu utamanya adalah tentang berat badan berlebih. Tokoh utamanya
Rara lahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang persis, seperti ayahnya. Sedangkan adiknya, lahir dengan tubuh kurus dan putih seperti ibunya yang seorang mantan peragawati. Diskriminasi yang Rara alami sejak kecil, terus berulang hingga ia dewasa dan bekerja di sebuah perusahaan kosmetik. Suatu hari, ia ditawari untuk naik jabatan dengan syarat harus merubah penampilan, terutama di berat badan.
4. Critical Eleven
Selanjutnya ada film yang dibintangi oleh Adinia Risti dan Reza Rahadian, Critical Eleven. FIlm ini diangkat dari novel metropop karya Ika Natassa, yang kemudian disutradarai oleh Monty Tiwa dan Robert Ronny. Critical Eleven menceritakan 11 menit paling kritis yang diadaptasi di pesawat.
3 menit setelah take off sebagai pertemuan awal dan 8 menit sebelum landing sebagai perpisahan saat akan berpisah. Ale dan Anya bertemu dalam pesawat untuk perjalanan Jakarta – Sydney, dari pertemuan itulah kehidupan keduanya berubah. Keduanya berusaha mengupayakan perbaikan hubungan pernikahan mereka.
5. Home Sweet Loan
Terakhir, ada Home Sweet Loan , film Indonesia yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Tak seperti film-film sebelumnya yang mengabdikan fokus utama romantis, film yang diadaptasi dari novel metropop dengan judul yang sama ii, menampilkan kehidupan yang pelik seorang karyawan kantoran. Kaluna, anak paling bungsu di keluarganya harus banyak mengalah di rumahnya sendiri. Tak hanya mengalah dengan kakak dnag bangnya yang sudah menikah saja, ia juga harus mengalah dengan keponakannya karena mereka yang tinggal dalam satu rumah.
Tak ingin mengikuti jejak kakak dana bangnya yang tetap tinggal dengan orang tua meskipun sudah menikah, Kaluna berusaha untuk membeli rumah sendiri. Namun, membeli rumah yang pas untuk seorang yang pas-pasan, di Jakarta ternyata tidaklah mudah. FIlm ini menampilkan sebuah realitas yang alam tentang kehidupan keluarga, pertemanan, dan pekerja. Banyak yang menyebut bahwa film ini, adalah gambaran beratnya seorang generasi sandwich di Jakarta.
FIlm-film di atas dapat menjadi tontonan di kala penat, karena ceritanya yang sederhana dan tidak perlu banyak mikir, tapi dikemas dengan ciamik. Jika tertarik dengan rekomendasi film dalam musik, silahkan kunjungi GAMEFINITY.ID
Post Terkait: