GAMEFINITY.ID, Jakarta – Indoensia Game Festival atau IGF 2024, sukes dalam menyelanggarakan pesta game lokal untuk para pelajar. Hal ini, terbukti dengan hadirnya empat intstasi pendidikan dengan membawa gim yang dibuat langsung oleh para pelajarmeeka sendiri.
Di IGF kemarin, mereka berada di booth yang dikhususkan untuk gae lokal yang dibawa oleh Kemendikbub (Kementerian Penddikan dan Kebudayaan). Gim yang mereka buat ini beragam, tetapi dnegan maksud yang sama, yaitu mendidik. Berikut ini, kami berikan ulasan langsung terkait empat instasi pendidikan yang kemarin hadir di IGF 2024!
SMK Raden Umar Said Kudus
Pertama, ada gim yang dibuat langsung oleh para pelajar dari SMK Raden Umaar Said Kudus. Awalnya, gim ini dibuat sendiri oleh salah satu pelajar SMK Raden Uar Said Kudus, dengan teman-temannya. Kemudian ia mmebri tahu sekolah terkait karyanya tersbeut, sheingga sekkolah bersedia untuk mengahdirkan karya tersebut ke IGF 2024, dnegan dbawahi oleh Kemendikbud.
Di SMK Raden Umar Said Kudus, tedapat jurusan yang memang berkaitan dengan, yaitu jurusan Animasi, Desain Komunikasi Visual, Teknik Grafika, dan erkahir Pengembangan Perang Lunak dan Game yang menjadi juusan si pembuat gim. Kaena kecocokan jurusan tersbeutlah, yang emebuat pihak skeolah katif dalamm memebrikan peluang pelajar untuk ikut ke pamera ngim, seprti IGF 2024.
Gim yang dipamerkan oleh pelajr ini ada dua, dengan platform rilis yang ebrbeda-beda,yaitu di steam dan Playstore. Gim yang dibuat juga mengambil isu-isu sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat, misalya di Smells Good yang menampilkan bahaya kecanduan zat adikktif.
Menurut pengakuannya, gim tersbeut dibuat tanpa beekrja sama dengan studio game manapun. Game tersbeut 100% diproduski oleh dirinya dan teman-temannya yang juga pelajar. Dan apun merek akumpulkan sendiri, tapa bantuan yang lain.
SMK Wikrama Bogor
Selanjutnya, ada SMK Wikrama Bogor yang di sekolahnya juga ada jurusan yang berkaitan dengan gim. Menurut peryataan Muhammad ali Sutan, selaku salah satu guru SMK Wikrama Bogor, jurursan yang ebrkaitan tentang gim ini muncul semenjak Kurikulum Merdeka. Awalnya jurusan pengembangan perangkat lunak dan game, merupakan jurursan rekayasa perangkat lunak.
Menurutnya, semnjak perubahan jurursna tersbeut, pelajar jadi bisa lebih mengeksplor dan bisa memebuat game seprti sekrang ini. Ada dua gim yang mereka pamerkan dii IGF 2024 kemarin. Pertama gim yang tentang memilah sampah dan kedua gim, K3LH (Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup). Dalam arti lain, gim yang diveloper langsung oleh lima pelajar SMK Wikrama Bogor bertema tetang pembeljaan. Hal ini dimaksudkan agar gim tidak hanya sebgai hiburan, tetapi juga sebagai media belajar.
Selain itu, hadirnya SMK Wikama Bogor ke IGF 2024 ini, bukanlah kehadian pertama mereka ke pameran gim. Sbeleumnya, mereka pernh hadir di expo gimlain. Menurut Muhammad, alasan mereka diberi kerpcayaan lagi oleh mitra sekolah, karnea konsep gim mereka yang sudah jelas.
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Selanjutnya, ada gim yang dibuat oleh mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Gim yang ditampilkan oleh mahasiwa ini, berceritta tentang dunia sihir yang awalnya indah, tetapi sekeita rusak akarena para dewa yang menghancukannya. Lalu, rkyat di dunia tersbeut mencoba menjadikan manusia untuk menjadi dewa dan melawan para dewa tersebut.
Menariknya, gim ini awlaya merupakan tugas akhir dari mahaswaurusan Game Teknologi. Setelah suskes dengan tugas kahi tersebut, baurah meeka megajak bebrapa orang dari lua jurursan untuk bergabug dalam mengebangkangim mmereka. Kini, pekumpulan mahasiwa yang memiliki nama studio IGF tersbeut, telah mmeiliki 5 game dnegan tema yang berbeda-beda.
Politeknik Negeri Jakarta
Terakhir, ada gim yang ditampilkan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Mereka menmapilkan gim Wisata Guci Tycon, tetang membangun berbagai bangunana. Namun, berbed dengan gim bertema sma, Guci Tycoon akan memebrikan pengalama berbeda, karena para emain akaan diajak untuk bernegosiasi dengan paraa penjual bangunan.
Gim yang merekabuat ini, merupakan gim yang pernah dilombakan di TSA Game Fest pada bulan Agustus secara online. Festival gim ini, digelar langsung oleh Agate dan Kemendikti. Selain itu, karena masih mahaiswa semester 5, mereka masih belu memilliki teralang beberapa hal untu merlis karya mmereka ke PlayStore dan Platform sejenisnya.
Dengan hadirnya berbagai gim batan pelajar, dapat menjadi bukti bahwa dengan memebrikan fasilitas yaang cukup, akan dihasilkan karya yang tak kalah dnegan negara maju. Jika, tertarik dengan artikel terkait ini, silahkan kunjungi GAMEFINITY.ID
Post Terkait: