Razeboy Ungkap Efektivitas Scrim Tim Esports

Felixbridicthus Haulussy, 29 Oktober 2024

Razeboy Ungkap Efektivitas Scrim Tim EsportsEsports
Banner Ads

GAMEFINITY, Jakarta – Scrim, atau sesi latihan antara tim esports profesional, merupakan elemen kunci dalam perkembangan kemampuan pemain dan tim secara keseluruhan. Bagi manajemen dan pelatih, mengatur scrim dengan baik menjadi prioritas karena efektivitas scrim memastikan tim selalu siap bersaing di level tertinggi. Salah satu pelatih yang memiliki pengalaman adalah Razeboy.

Latihan scrim memberikan kesempatan bagi para pemain untuk mengasah keterampilan mereka dengan bermain melawan tim lain di level kompetisi yang sebanding. Selain mengukur sejauh mana persiapan tim, scrim juga menjadi wadah evaluasi dan perbaikan. Jika tim melewatkan scrim, performa mereka akan terpengaruh, dan ini bisa berdampak buruk saat pertandingan resmi berlangsung.

Baca juga:

Razeboy Ungkap Efektivitas Scrim Tim Esports

Razeboy Ungkap Efektivitas Scrim

Razeboy, mantan pelatih Bigetron Alpha yang kini fokus sebagai streamer Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), mengungkapkan bagaimana scrim dilakukan oleh tim-tim di MPL. Dalam sebuah wawancara, ia memaparkan bahwa setiap tim biasanya mengalokasikan tiga sesi scrim per hari, yakni pada pukul 13.00, 16.00, dan 19.00. Setiap sesi terdiri dari empat game, sehingga dalam sehari seorang pemain dapat memainkan total 12 game, asalkan tidak ada pergantian pemain.

“Setiap harinya ada tiga scrim, di setiap sesi ada empat game. Jadi totalnya 12 game sehari per pemain jika tidak ada pergantian,” ujar Razeboy. Namun, tim dengan jumlah pemain lebih banyak biasanya harus membagi waktu scrim di antara para pemain, yang berarti tiap pemain hanya mendapatkan setengah sesi, atau sekitar enam game per hari.

Dampak Struktur Roster Terhadap Latihan

Razeboy Ungkap Efektivitas Scrim Tim Esports

Razeboy juga menjelaskan bahwa tim dengan roster kecil cenderung mendapatkan hasil latihan yang lebih efektif dibandingkan dengan tim yang memiliki banyak pemain. Hal ini karena pembagian waktu antar pemain menjadi lebih sederhana, sehingga setiap pemain mendapatkan porsi latihan yang lebih intensif.

“Tim-tim seperti ONIC dan Blacklist saat mereka dalam masa kejayaan memiliki roster yang lebih sedikit dibandingkan tim lain. Struktur ini memungkinkan latihan yang lebih maksimal dan efektif,” jelasnya.

Dengan metode scrim yang terstruktur, seperti yang disarankan oleh Razeboy, baik tim dengan roster besar maupun kecil dapat mengoptimalkan kemampuan masing-masing pemain. Pembagian waktu latihan yang efisien dan penerapan strategi yang tepat menjadi kunci dalam mencapai performa terbaik di kompetisi tingkat tinggi.

Temukan berita terkini lainnya di Gamefinity! Ikuti juga Facebook, Instagram, dan Tiktok untuk update terbaru. Jangan lupa untuk top up game lebih mudah menggunakan QRIS di Gamefinity

author avatar
Felixbridicthus Haulussy
Anak kecil berumur 15 tahun yang terjebak di tubuh orang dewasa.
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: