GAMEFINITY, Jakarta – Gelaran akbar Playoff MPL ID S15 telah mencapai puncaknya. Pada Minggu, 15 Juni 2025, Jakarta International Velodrome menjadi saksi bisu pertarungan epik Grand Final antara dua kekuatan esports terbesar di Indonesia: ONIC Esports dan RRQ Hoshi.
Dalam laga yang penuh drama dan ketegangan hingga game terakhir, ONIC Esports berhasil keluar sebagai juara dan mengukuhkan dominasi mereka dengan piala MPL yang kelima.
Perjalanan Penuh Lika-liku Menuju Grand Final
MPL ID Season 15 telah menyajikan serangkaian pertandingan mendebarkan sejak babak Regular Season. Babak playoff sendiri telah dimulai sejak tanggal 11 Juni 2025, mempertemukan tim-tim terbaik yang telah berjuang keras.
Dominasi RRQ Hoshi di Regular Season
Sejak awal musim, RRQ Hoshi telah menunjukkan dominasi dan determinasi yang luar biasa. Dengan hanya menelan 4 kekalahan dari total 16 pertandingan di Regular Season, “Sang Raja” tampil perkasa dan konsisten di puncak klasemen. Performa mereka yang stabil membuat banyak pihak memprediksi RRQ akan melenggang mulus ke Grand Final.
Kebangkitan Fenomenal ONIC Esports
Di sisi lain, ONIC Esports memulai perjalanan mereka di MPL ID S15 dengan kurang meyakinkan. Mereka sempat terpuruk di posisi ke-9 atau juru kunci klasemen pada beberapa week awal Regular Season. Namun, secara perlahan namun pasti, ONIC menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Di week terakhir Regular Season, mereka berhasil bangkit secara dramatis dan mengamankan posisi ketiga klasemen, yang membuat mereka harus memulai perjalanan playoff dari babak Play-ins.
Performa ONIC terus meningkat secara signifikan seiring dengan berlangsungnya babak Playoff. Meskipun harus melewati jalur yang lebih terjal, yaitu babak Play-ins, ONIC membuktikan bahwa mereka adalah tim dengan daya juang yang tak bisa diremehkan.
Drama di Puncak Klasemen: Pertemuan ONIC vs RRQ
RRQ Hoshi yang perkasa di Regular Season, berhak langsung menunggu di Upper Bracket Playoff. Di sana, mereka menghadapi lawan tangguh seperti Alter Ego. Sementara itu, ONIC Esports, setelah mengarungi babak Play-ins, terus menunjukkan taringnya dengan mengalahkan berbagai tim kuat, termasuk Geek Fam, sebelum akhirnya melaju ke Final Upper Bracket untuk menghadapi RRQ Hoshi.
Final Upper Bracket: Preview Grand Final yang Mendebarkan
Pertemuan di Final Upper Bracket ini menjadi sorotan utama, seolah menjadi preview dari Grand Final yang sesunggulan. ONIC Esports yang performanya terus menanjak, secara mengejutkan berhasil menumbangkan RRQ Hoshi dengan skor telak 3-1. Kekalahan ini memaksa RRQ Hoshi turun ke Lower Bracket untuk menghadapi Geek Fam dalam pertandingan hidup mati.
Di Lower Bracket, RRQ Hoshi kembali menunjukkan mental juara mereka. Dalam pertandingan Best of 7 (BO7) yang mendebarkan melawan Geek Fam, RRQ berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan dengan skor 4-1, sekaligus mengamankan tempat mereka di Grand Final untuk kembali menantang ONIC Esports.
Grand Final MPL ID S15: Duel Ulangan Penuh Ketegangan
Grand Final MPL ID S15 antara ONIC Esports dan RRQ Hoshi adalah ulangan dari Final Upper Bracket, namun dengan tensi yang jauh lebih tinggi. Kali ini, segalanya dipertaruhkan: gelar juara atau predikat runner-up. Pertandingan Best of 7 (BO7) ini menjadi penentuan siapa yang berhak mengangkat trofi MPL ID S15.
Awal yang Sulit bagi RRQ, Momentum ONIC
ONIC Esports memulai Grand Final dengan sangat meyakinkan. Mereka berhasil memenangkan dua pertandingan awal secara beruntun, mengubah skor sementara menjadi 2-0. RRQ Hoshi terlihat seperti kehilangan ritme permainan mereka, dan draft pick yang mereka gunakan di dua pertandingan awal terkadang justru menjadi bumerang.
Kebangkitan “Sang Raja”
Namun, RRQ Hoshi tidak menyerah begitu saja. Setelah rehat turun minum, semangat juang mereka kembali membara. Dengan perubahan strategi dan mentalitas, RRQ Hoshi berhasil membalikkan dominasi permainan di match ketiga dan mengubah skor menjadi 2-1. Momentum ini terus berlanjut di match berikutnya. Penggunaan hero Kalea yang dimainkan dengan cemerlang oleh Idok, terbukti mampu membawa RRQ untuk menyamakan kedudukan dan bahkan membalikkan skor menjadi 3-2.
RRQ Hoshi yang sudah berada di atas angin dengan mendapatkan skor 3 lebih dulu, hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk meraih gelar juara. Euforia mulai terasa di kubu RRQ.
Drama di Ujung Pertandingan: Sanz dan Pharsa Penentu
Sayangnya bagi RRQ, ONIC Esports juga memiliki mental juara yang tak kalah kuat. Di match keenam yang krusial, ONIC berhasil menyamakan skor menjadi 3-3. Kunci kemenangan di match ini tidak lain adalah performa luar biasa dari Sanz, yang menggunakan hero Pharsa. Pharsa di tangan Sanz menjadi momok menakutkan bagi RRQ Hoshi, memberikan damage yang besar dan mengontrol area pertempuran dengan sangat baik.
Baca juga:
Match Penentuan: Pertarungan Hidup Mati di Game ke-7
Match ketujuh, pertandingan penentuan, dimainkan dengan ketegangan yang sangat tinggi dari kedua tim. Setiap gerakan, setiap keputusan, bisa menjadi penentu. Sanz, tanpa ragu, kembali memilih Pharsa, hero yang telah terbukti efektif. Menariknya, RRQ Hoshi yang pada dua match sebelumnya mencoba meng-counter Pharsa dengan Valentina, kini mengubah strategi. Rinz, midlaner RRQ, justru memilih hero Yve untuk berhadapan langsung dengan Sanz di midlane.
Komposisi hero di match penentuan ini sangat menarik:
- ONIC: Kairi (Jungler – Suyou), Sanz (Midlaner – Pharsa), Kiboy (Roamer – Chou), Lutpii (Exp Laner – Cici), Savero (Gold Laner – Claude)
- RRQ: Sutsujin (Jungler – Hayabusa), Rinz (Midlaner – Yve), Idok (Roamer – Gatotkaca), Toyy (Gold Laner – Granger), Dyrenn (Exp Laner – Baxia)
ONIC Esports menunjukkan agresivitas sejak awal permainan. Invasi ke jungle musuh yang dipimpin oleh Kiboy dengan Chou-nya, berhasil membuat Sutsujin kesulitan untuk mengembangkan Hayabusa-nya. Sementara itu, Sanz dengan Pharsa-nya memainkan peran highground dan zoning area yang sangat efektif saat war di sekitar turtle dan lord. Yve milik Rinz, yang kalah dalam hal range serangan, tidak dapat berbuat banyak menghadapi tekanan dari Pharsa.
Puncak tekanan ONIC terjadi ketika mereka berhasil mendapatkan lord pertama. Sanz semakin leluasa memberikan zoning area dengan ultimate-nya (Feathered Air Strike). RRQ Hoshi semakin tertekan dengan berkurangnya turret mereka, hanya menyisakan inner turret di mid, gold, dan exp lane.
Akhirnya, ONIC Esports berhasil mendapatkan lord kedua. Dengan kekuatan lord yang superior dan zoning area yang konstan dari Sanz, ONIC berhasil menghancurkan base turret RRQ Hoshi, mengamankan kemenangan dramatis di match penentuan.
ONIC Esports: Juara MPL ID S15 dan MVP untuk Sanz!
Kemenangan ini membuat ONIC Esports resmi menjadi juara MPL ID Season 15, menambah koleksi piala MPL mereka menjadi lima, sebuah pencapaian yang luar biasa. Gelar Most Valuable Player (MVP) di Grand Final ini pun jatuh kepada Sanz, atas penampilan dominannya dengan Pharsa yang menjadi kunci kemenangan ONIC.
Final MPL ID S15 di Jakarta International Velodrome akan selalu dikenang sebagai salah satu pertandingan paling mendebarkan dalam sejarah MPL ID, dengan kisah kebangkitan ONIC Esports yang penuh inspirasi dan pertempuran sengit melawan RRQ Hoshi yang pantang menyerah. Selamat untuk ONIC Esports!
Post Terkait: