GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bigetron atau BTR dinyatakan gagal mendapakan tiket ke Asia Pasific Predator Leauge 2025 untuk kategori Valorant. Kegagalan mereka ini, terjadi setelah dikalahkan oleh Alter Ego atau AE di grand final, Indonesia Final: Road to Asia Pasific Predator Leauge 2025. Petandingan antara kedunya yang digelar pada 9 November 2024 ini, berjalan dengan cukup sengit.
Walaupun kalah di match 1 dan 3, BTR sempat beberapa kali memimpin. Bahkan, di match terakhi pun, mereka sempat comeback meskipun kalah. Namun, AE comeback dan mengejar ketertinggalan poin hingga akhirnya menang. Di match 2 pun, AE sempat comeback. Namun, perolehan skor yang terlajur jauh membuat mereka keluar sebagai pemang match itu.
Melihat performa mereka yang ampaknya bisa tampil dengan baik di awalm, tetapi menurun di pertengahan membuat tanda tanya, terkait penyebab ketidakstabilan mereka ini. Berikut ini, ulasannya!
Penyebab Kalah Menurut BTR
Performa yang cukup baik di awal, hingga bebrapa kali memimpin tetapi berujung kurang baik di akhir ternyata disaddari oleh BTR. Menurut salah satu pemain, yaitu Rafia Danda atau frostmind, kalah dan menang dalam suattu pertandingan sebenarnya adalah hal yang bisasa.
Namun, ada sat momen yang membuat tim mereka buyar, yaitu saat terkena thrifty di salah satu round. Menurtnya, hal ini berdampak ke pada perhitungan dan megacaukan memo interm mereka.
Sedangkan menurut pemain yang lain, penyebab kekalahan mereka adalah karena takut dengan AE. Menurutnya, permainan AE sangat eksplusif atau agresif. Terlebih, tim mereka memilik ray4c yang menurutnya sangat jago dalam melakukan tembakan dari jauh.
“Satu Indonesia taulah ya, dia paling jago (nembak jauh) se-Indonesia gitu, bisa dari jarak berapapun, sehingga kita mainnya terlalu safe” ujarnya dalam wawancara setelah match berakhir. Hal inilah, yang kahirnya mebuat BTR akhirnya memilih untuk bermain aman.
Pendapat Alter Ego

Berdasarkan wawancara dengan salah sau pemain AE, yaitu Thomas atau Cud, penyebab tama mengapa mereka sempat ditinggalkan oleh Bigetron dlah karen amasalah kekompakan tim. Menurut dirinya, saat di awal permainan attu match 1, parr pemain AE cenderung individualis. Saat di match kedua pun, meraka tidak menyangka akan di-counter oleh si robot merah.
Mereka pun akhirnya diskusi dengan pelatih dan sepakat untuk tidak terlalu memikirkan menang kalah tiap individu, melainkan lebih fokus pada kinerja tm
“… udah next match jangan ipikiin menang atau kalah yang penting kita main as a tim, kita bakal menang game-nya,” ujar Thomas saat sampaikan gambaran diskusi mereka.
Selain itu, ia juga menyampikan pendapat pribadinya peihal penyebab kekalahan BTR yang disangkutpautkan dengan skill. “Mekanik sama m kita, jauh sih dari rata-rata Bigetron,” ungkapnya.
Meskipun kalah, Bigetron merasa senang bisa mencapa titi ini, erlebih mereka merupakan tim yang masih baru dari perombakan besar-besaran. Mereka mengau tak akan mudah berpuas diri dan akan terus blajar untuk turnamen berikutnya. Selain itu, BTR juga mengucapkan selamat atas kemenangan Alter Ego, yang melawan mereka. Silahkan kunjungi GAMEFINITY.ID untuk artikel sejenisnya!
Post Terkait: