Pesan Van Ji untuk Pembaca Cry or Better Yet Beg!

Gloriyana Firdaus, 26 Februari 2025

Pesan Van Ji untuk Pembaca Cry or Better Yet Beg!Anime
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Penulis sekaligus ilustrator webtoon asal Korea, Van Ji mengunggah beberapa pesan terkait komik terbarunya yang sedang on going, Cry or Better Yet Beg. Pesan tersebut dibuat setelah banyaknya kritikan dari netizen, terhadap tokoh utama pria dalam cerita, yaitu Matthias von Herhardt. Kritikan tersebut didasarkan pada versi asli Cry or Better Yet Beg, yaitu novel karya Solche.

Pada versi novel yang sudah selesai tersebut, ditemukan beberapa adegan manipulatif dari Matthias kepada tokoh utama wanita, Layla Llewellyn. Secara keseluruhan, Cry or Better Yet Beg Menceritakan kisah cinta antara Mathias bangsawan berstatus Duke, dengan Layla gadis yatim piatu yang menumpang di rumah tukang kebun keluarga Herhardt.

Batasan Usia

van jiSejak rilis pembaca komik Cry or Better Yet Beg sedari awal menanyakan rate atau batasan usia untuk pembacanya. Fokus para pembaca komik tersebut adalah adegan dewasa yang ditampilkan tokoh utamanya pada pertengahan episode. Maka dari itu, batasan usia dianggap sangat perlu agar para pembaca di bawah umur tidak dapat mengakses komik ini.

Van Ji ternyata memahami kekhawatiran para pembacanya, dan menanggapi serius hal tersebut. Ia mengaku telah melakukan diskusi dengan Naver webtoon terkait masalah tersebut. Dalam pesan yang ditulis di Naver, ia mengatakan akan segera mengunggah pengumuman setelah keputusan terkait batas usia dibuat.

Tanggapan Terhadap Kritik ke Mathias

cry or better yet beg

Van Ji menanggapi kritikan banyak netizen terhadap cerita Cry or Better Yet Beg, khususnya karakter Matthias yang dianggap tidak pantas. Dirinya menjelaskan inti cerita komik tersebut  adalah kehidupan sempurna tokoh utama pria yang sama sekali diabaikan dan gagal dihadapan cinta. Selain itu, keunggulan komik ini adalah cerita tentang penggunaan status dan otoritasnya untuk mendapatkan cinta.

Episode pertengahan akan menjadi cerita yang kuat dengan banyaknya adegan pemaksaan. Sehingga, Van Ji menghimbau para pembaca yang tidak nyaman dengan adegan tersebut untuk kembali mempertimbangkan membaca komik tersebut. Komik Cry or Better Yet Beg akan mengikuti karya asli tanpa adaptasi dari cerita lainnya.

Baca Juga

Van Ji Ragu untuk Melanjutkan

CRY Better yet beg kekerasan seksual

Van Ji mengaku sangat berhati-hati dalam mengadaptasi cerita ini dari novel ke komik. Ia mengaku awalnya merasa tidak masalah dengan kritik atau respon negatif yang muncul. Menurutnya hal itu adalah sesuatu yang harus ia pahami dan perhitungkan. Namun, ia mengaku menjadi patah hati setelah melihat banyak pendapat yang semakin berlebihan.

Banyak komentar yang mengatakan bahwa komik ini sebagai fantasi pemerkosaan, mengagungkan kejahatan, dll. Hal ini, membuat dirinya mempertanyakan semangat, ketulusan, kekhawatiran, dan waktu yang tak terhitung jumlahnya untuk karya ini. Van Ji mengaku mulai ragu untuk melanjutkan komik ini.

“Meskipun tenggat waktu semakin dekat, saya sepertinya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan saya” tulis Van Ji di Naver.

Van Ji mengaku akan berpikir secara mendalam dan tulus di masa mendatang. Terakhir, ia meminta maaf dengan tulus kepada para pembaca yang tidak nyaman dan khawatir karena Cry or Better Yet Beg.

Hal yang dialami oleh van Ji ini, dapat menjadi pelajaran penting bagi para pembaca dan netizen di luar sana, agar lebih bijak dalam berkomentar di internet. Sampai artikel ini dimuat, belum ada pengumuman lanjutan dari van Ji. Smentara itu, komik Cry or Better Yet Beg tetapi merilis episode baru sesuai jadwal mingguannya.

author avatar
Gloriyana Firdaus
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: