GAMEFINITY, Jakarta – Acrobatic Silky, Yokai di Dandadan yang punya cerita sedih dan mampu membawa Anime ini menjadi nomor 1. Ada kisah dibalik kekerasan seksual terhadap perempuan yang ingin disampaikan oleh sang Mangaka.
Dandadan berhasil menyuguhkan penonton cerita yang menakjubkan, sekaligus menyedihkan. Salah satunya lewat Yokai yang bernama Acrobatic Silky.
Pada episode 7, Science Saru menerima pujian karena menganimasikan bagian tersebut dengan menyayat hati. Kamu bisa melihat cerita di baliknya di sini, untuk yang belum menonton akan ada sedikit Spoiler ya.
Cerita Kehidupan Acrobatic Silky yang Menyedihkan

Acrobatic Silky adalah hantu dengan kemampuan akrobat yang hebat. Ia memiliki tubuh yang lentur layaknya Ballerina. Selain itu, rambutnya amat halus dan lurus.
Semasa hidupnya, ia adalah seorang ibu beranak satu. Segala pekerjaan diambilnya, mulai dari petugas pembersihan hingga “menjual” diri. Semuanya dilakukan demi menghidupi putrinya.
Disela-sela itu, Acrobatic Silky juga mengajarkan balet kepada anaknya. Namun, suatu hari, penagih hutang datang ke rumahnya dan mengambil anaknya.
Di tengah keputusasaan tidak dapat menemukan sang buah hati. Ia memilih untuk mengakhiri hidup. Di sinilah pertemuan pertamanya dengan Aira, gadis yang nantinya ia kira sebagai anaknya.
Dandadan Tunjukkan Kekerasan Pada Perempuan oleh Negara

Melalui kehidupan Acrobatic Silky, Yukinobu Tatsu memperlihatkan bagaimana masih ada ketidakadilan berbasis gender. Terutama kekerasan pada perempuan.
Kekerasan berbasis gender terjadi pada seseorang yang yang didasarkan atas seks orang tersebut. Dalam cerita ini pada perempuan yang mengharuskannya bekerja sebagai pekerja seksual atau pelacur.
Kekerasan ini dilakukan oleh negara, yang mana mereka “memaksa” seseorang untuk bekerja menjual diri demi menghidupi anaknya. Padahal penonton juga diperlihatkan bahwa ia sudah berusaha untuk melakukan pekerjaan lain, tapi tidak cukup.
Beberapa informasi dikumpulkan, dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Yayasan Kesehatan Perempuan, dan Cari Layanan. Mereka menyebutkan menjual diri termasuk dalam kekerasan seksual dan ekonomi.
Pemaksaan terhadap korban untuk melakukan pelacuran karena tidak berdaya secara ekonomi. Selain itu, sang Mangaka juga menunjukkan bahwa tidak hanya sang ibu, tapi anaknya juga diambil secara paksa.
Itulah cerita sedih dari Acrobatic Silky yang dialami juga oleh kehidupan nyata. Kekerasan seksual berbasis gender yang masih terjadi hingga sekarang ini.
Gfers, baca lebih banyak informasi mengenai Anime, Trend, Game, Esports, dan lainnya Gamefinity. Dapatkan semuanya secara gratis setiap harinya.
Post Terkait: